Berita Harian - Calon gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat menyinggung hasil survei terakhir yang menyebut elektabilitas pasangan Ahok-Djarot menurun dan tinggal 10 persen.
Dalam survei tersebut pasangan nomor urut dua tersebut berada di peringkat paling bontot.
"Hasil survei kita itu memang katanya turun, tinggal 10 persen," ujar Basuki atau Ahok di hadapan pendukungnya di Rumah Lembang, Sabtu (26/11/2016).
Para pendukung yang berasal dari Forum Pemuda NTT di Jakarta, langsung berteriak membantah ucapan Ahok. "Itu Bohong!" teriak mereka.
"Berarti kalau begitu, kalau saya masuk ke kampung, kalau ketemu 10 orang, 9 orangnya cemberut ke saya," ujar Ahok melanjutkan ucapannya.
Ahok meminta para pendukungnya menganggap survei itu benar. Sehingga, pendukung akan terpacu untuk datang ke TPS pada 15 Februari 2017 untuk memenangkan pasangan Ahok-Djarot.
Ahok juga meminta pendukungnya menginformasikan kepada tetangga bahwa Ahok tidak galak.
"Sama tetangga juga mesti diingatkan bahwa Ahok itu enggak kasar kok," ujar dia.
Ahok mengatakan survei yang turun justru harus membuat pendukung terpacu. Dia justru khawatir jika hasil survei pasangan Ahok-Djarot tinggi dan membuat pendukung jadi malas ke TPS untuk mencoblos.
Berdasarkan survei Lingkaran Survi Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA terbaru, elektabilitas Ahok-Djarot turun dari 24,6 persen menjadi 10,6 persen untuk pertanyaan terbuka, dan 11,50 persen untuk pertanyaan tertutup.
Penurunan disebabkan penetapan Ahok sebagai tersangka oleh Bareskrim Polri.
Sedangkan pasangan Agus-Sylvi 30,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 32,30 persen (pertanyaan tertutup).
Dan Anies-Sandi 31,90 persen (pertanyaan terbuka) dan 31,10 persen (pertanyaan tertutup).
Source : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar