Berita Harian - Cerita pemilik mobil tentang detik-detik jelang banjir di Kemang. Hujan mulai mengguyur kawasan Jakarta Selatan dan sekitarnya, Sabtu (27/8/2016) sore. Sekitar pukul 16.00 WIB, Edi dan keluarga besarnya tengah berkumpul di lantai tiga gedung Colony di Jalan Kemang Raya untuk merayakan hari ulang tahun keponakannya.
Pada hari itu, hujan memang turun cukup lama. Intensitas hujan juga sedang tinggi-tingginya. Hingga mendekati pukul 17.00 WIB, Edi melihat salah satu titik di Jalan Kemang Raya, tepatnya di depan bangunan Optik Melawai sudah tergenang air. Genangan itu hanya berjarak lima sampai tujuh meter dari gedung Colony.
"Kondisinya waktu itu, parkiran mobil penuh di halaman Colony sini. Lama-lama, yang punya mobil mindahin mobilnya ke tempat lain, sudah takut kebanjiran," kata Edi, Minggu (28/8/2016) sore.
Edi yang datang bersama keluarga besarnya membawa sejumlah mobil yang diparkir terpisah. Ada yang parkir di halaman gedung, ada juga yang diparkir di basement gedung.
Saat orang-orang terus memantau genangan di Jalan Kemang Raya yang terlihat semakin meninggi, beberapa pemilik kendaraan memberi tahu bahwa ada air yang mengalir ke area parkir basement.
"Mobil saudara sama mobil saya sudah bisa dikeluarin, tinggal mobil keluarga yang Karimun. Pas mau keluarin, tanggul di sana itu jebol. Enggak sampai lima menit, parkiran basement langsung penuh sama air. Karimunnya enggak ketolong," tutur Edi.
Beberapa menit setelahnya, Edi melihat ada mobil bertuliskan "Suku Dinas Pekerjaan Umum Jakarta Selatan" tiba di lokasi. Mobil box tertutup itu membawa pompa di dalamnya dan langsung dioperasikan oleh petugas.
Kedatangan mobil Sudin PU disusul oleh mobil Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan. Menurut Edi, saat sekitar tiga mobil damkar sudah datang, petugas masih membutuhkan waktu sekitar satu jam untuk menyalakan mesin pompanya.
"Sayang sekali mesti nunggu sampai satu jam-an begitu. Padahal ada banyak mobil yang datang, harusnya bisa cepat. Tapi, mau bagaimana, mereka kan sudah berusaha, kita tidak bisa marah-marah juga," ujar dia.
Edi belum melihat mobilnya lagi sejak saat itu hingga Minggu sore ini. Dia mengaku sudah menanyakan bagaimana bentuk tanggung jawab dari pengelola gedung terhadap apa yang dia alami. Namun, jawaban pertama yang diberikan kepada Edi tidak membuatnya puas.
"Awalnya, orang itu enggak mau tanggung jawab. Dia bilang itu bencana alam. Oke itu bencana alam, tapi kan saya bayar parkir di situ. Ada karcis parkirnya juga, dan ada asuransinya. Harusnya saya dapat kompensasi. Sampai harus dimarah-marah dulu sama istri saya, baru mereka bilang mau tanggung jawab," ucap Edi.
Banjir di basement gedung Colony merupakan salah satu yang terparah dari banjir yang terjadi sejak Sabtu kemarin hingga hari ini di Jakarta. Sampai pukul 16.20 WIB, petugas gabungan masih memompa air dari dalam basement dan membuat pengalihan arus lalu lintas guna memperlancar laju kendaraan yang cukup padat di lokasi.
Source : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar