Berita Harian - Ketua Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menuturkan, kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud pada 1 hingga 9 Maret 2017, sangat kental dengan warna investasi.
Indonesia, kata dia, harus mampu memanfaatkan peluang dari kunjungan tersebut untuk menggerakan roda perekonomian tanah air.
"Ini tantangan bagi Indonesia apakah mampu kita memanfaatkan peluang investasi ini sekaligus memberikan stimulus bagi ekonomi nasional kita," ujar Abdul Kharis saat dihubungi, Minggu (27/2/2017).
Terlebih kunjungan Raja Salman terbilang spektakuler karena membawa serta rombongan yang jumlahnya mencapai 1.500 orang.
Menjadi tujuan investasi Arab Saudi dianggap membawa keuntungan tersendiri bagi Indonesia.
Sebab, Arab Saudi melakukan investasi murni, jarang mensyaratkan penyertaan tenaga kerja dari negara itu sendiri.
"Ini investasi murni yang sangat menguntungkan daripada negara-negara yang menginvestasikan tapi dengan catatan tenaga kerja harus dari sana," ucap Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu.
Hanya saja, Abdul Kharis menilai, Arab Saudi harus lebih kreatif, mengingat tren harga minyak yang cenderung turun.
"Arab Saudi harus kreatif. Tidak hanya menginvestasikan dengan bentuk minyak. Harus kreatif menginvestasikan dananya," ucap dia.
Terlepas dari keuntungan di bidang investasi, kedatangan Raja Salman juga diharapkan mampu memperbaiki kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Timur Tengah, khususnya Arab Saudi.
Dimana sejumlah permasalahan seperti perkosaan, kekerasan dan penganiayaan terhadap TKI bisa diminimalisasi.
Namun, di sisi lain Indonesia juga diimbau mengirimkan TKI dengan kemampuan yang terbaik dan terdidik, sehingga saat bekerja tidak menjadi nasalah di negeri sana.
"Dengan menguatnya hubungan bilateral ini kami berharap TKI di Arab Saudi, bisa mendapatkan perlindungan yang lebih baik," kata Abdul Kharis.
Source : kompas.com
0 komentar:
Posting Komentar